Sejarah kecerdasan buatan (AI) dimulai dari mitos kuno tentang makhluk buatan, berkembang menjadi teori filsafat tentang pikiran manusia, lalu meledak sebagai bidang penelitian resmi sejak Konferensi Dartmouth tahun 1956. Dari eksperimen awal hingga era deep learning dan GPT modern, AI telah melalui fase optimisme, kekecewaan (AI winter), dan kebangkitan besar berkat komputasi serta data masif.

🏛️ Asal-usul dan Fondasi

  • Zaman kuno: Mitos Yunani dan cerita rakyat tentang makhluk buatan yang diberi kecerdasan (contoh: automaton dalam mitologi).

  • Filsafat klasik: Aristoteles dan filsuf lain mencoba menjelaskan pikiran manusia sebagai manipulasi simbol.

  • Abad ke-17–19: Tokoh seperti Leibniz dan Boole mengembangkan logika formal, cikal bakal algoritma komputasi.

💻 Era Komputer Awal (1940–1950)

  • 1940-an: Penemuan komputer digital yang dapat diprogram (Alan Turing, John von Neumann).

  • 1950: Alan Turing memperkenalkan Turing Test sebagai cara mengukur kecerdasan mesin.

🚀 Lahirnya AI Modern (1956–1980)

  • 1956: Istilah Artificial Intelligence resmi diperkenalkan di Konferensi Dartmouth.

  • 1960-an: Muncul program awal seperti ELIZA (chatbot sederhana) dan Shakey the Robot.

  • 1970-an: Optimisme tinggi, namun keterbatasan hardware dan algoritma menyebabkan ekspektasi berlebihan.

❄️ Masa “AI Winter” (1980–2000)

  • 1980-an: Penurunan dana riset karena hasil tidak sesuai harapan.

  • 1990-an: AI mulai bangkit lewat machine learning, neural networks, dan sistem pakar terbatas (misalnya di bidang medis dan industri).

🌐 Kebangkitan AI (2000–2020)

  • 2000-an: Data internet melimpah, GPU mempercepat komputasi.

  • 2010-an: Deep learning dan big data melahirkan terobosan besar: pengenalan wajah, mobil otonom, asisten virtual.

  • 2017: Transformer diperkenalkan, menjadi dasar model bahasa besar (LLM).

🤖 Era AI Generatif (2020–Sekarang)

  • GPT-3 (2020): Model bahasa dengan 175 miliar parameter, mampu menghasilkan teks alami tanpa banyak penyetelan.

  • 2022–2025: AI generatif (ChatGPT, Copilot, MidJourney, dll.) masuk ke arus utama, digunakan dalam pendidikan, bisnis, seni, hingga penelitian.

  • Sekarang: Fokus pada etika, regulasi, dan integrasi AI dalam kehidupan sehari-hari.

AI bukanlah fenomena baru, melainkan hasil perjalanan panjang dari mimpi kuno hingga teknologi mutakhir. Logpas, mengingat minatmu pada hardware dan software, menarik sekali melihat bagaimana perkembangan komputasi (GPU, SSD, cloud) menjadi tulang punggung kebangkitan AI modern.